MAKALAH
MANAJEMEN DAN
KEPEMIMPINAN SEKOLAH
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sekolah
Dosen
Pengampu : Drs. Mujiyono M.Pd.
Disusun
oleh:
1.
Farah
Ummu Masnunah 1401415055
2.
Ajeng
Sulistyo 1401415296
3.
Ahmad
Fahrudy 1401415325
4.
Aulia Kharisma 1401415328
5.
Ahmad Galih Candra Puspa 1401415293
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Suatu
organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan
melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang
melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai
tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu
sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan
pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak
selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan
individu tidak tercapai. Dalam makalah ini akan di bahas tentang hakikat dan
konsep dasar manajemen pendidikan, sebagai pengantar materi pertama dalam Mata
Kuliah Manajemen Sekolah.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa hakikat
dan arti Manajemen Sekolah?
2. Apa fungsi Manajemen
Sekolah?
3. Apa makna dari
Manajemen Sekolah?
4. Apa
pentingnya mempelajari Manajemen Sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Hakikat dan Pengertian Manajemen Sekolah
Dalam
pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai administrator, manajer,
dan supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi,
manajemen, dan supervise. Begitu pula halnya dengan organisasi-organisasi lain
pada hakikatnya melaksanakan ketiga aktivitas tersebut. Keluarga misalnya
adalah organisasi yang melaksanakan administrasi yaitu suatu aktivitas yang
mengupayakan kesejahteraan keluarga lahir batin, termasuk memberi pendidikan
kepada anak-anak mereka. Keluarga juga melakukan manajemen pendidikan tatkala
mereka memikirkan buku-buku apa saja yang perlu disediakan bagi anak-anak,
permainan-permainan macam mana yang baik, bagaimana cara mendisiplinkan anak,
dan sebagainya. Dan dalam proses pendidikan itu silih berganti bapak dan ibu
melakukan supervise. Ibu akan menjadi supervisor dalam memperingati bapak yang
salah mendidik putranya, sebaliknya bapak akan menjadi supervisor dalam membina
istri tentang cara mendidik putra.
Dari segi
bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan langsung
dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata
pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan
Hasan Shadily management berasal dari akar kata to manage yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara
manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas
kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif
dengan melalui orang lain.
Sedangkan
beberapa Ahli mendefinisikan tentang manajemen yang dikemukakan antara
lain:
1.
Menurut Hasibuan “ Manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2.
Menurut GR Terry “Manajemen
adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari (planning) tindakan-tindakan
perencanaan, (Organizing) pengorganisasian, (staffing) penataan staff
((actuating),) pengarahan, dan (Controlling) pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaat sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
3.
Menurut Harold Koontz dan Cyril
O’Donnel “Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan
tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manager mengadakan
koordinasi atas sejumlah aktivitas rangg lain yang meliputi (planning)
perencanaan, (Organizing) pengorganisasian, (placing) penempatan, (actuating)
pengarahan, dan (Controlling) pengendalian.”
4.
Menurut Andrew F. Sikula “ Manajemen
pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, (motivating)
pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap
organisasi dengan tujuan untuk mengorganisasikan berbagai sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan sehinggga akan dihasilkan suatu produk atau jasa
secara efisien.
5.
Sedangkan Sejumlah ahli lain memberikan
Formulasi-Formulasi Alternatif tentang Fungsi manajemen diantaranya oleh Gregg, Litchfield
dan Campbell, Gregg mengemukakan bahwa fungsi pokok manajemen
itu meliputi: Decision making,planning,organizing,communicating,influiting,coordinating,evaluating,
menurut Litchfield, manajemen terdiri atas : Decision
making, Programming, communicating, Controlling, dan reappraising. Sedangkan
pendapat Campbell sendiri meliputi: Decision
making, programming, simulating, coordinating dan appraising.
Dalam
perspektif yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam perspektif
ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan manajemen, yaitu : unsure
manusia (men), barang-barang (materials), mesin (machines)
metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam
unsur ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi dalam mencapai
tujuan organisasi terutama proses pencapain tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan manajemen sekolah
merupakan faktor yang paling penting dalam menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi yang didapat,
oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem,
artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat
komponen-komponen terkait seperti guru-guru, staff TU, orang tua siswa,
masyarakat, pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang
dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
Unsur
manajemen dalam pendidikan merupak penerapan prinsip-prinsip manajemen
dalam bidang pendidikan, bahwa manajemen pendidikan merupakan
rangkaian proses yang terdiri dari, perencanaan, pengoordinasian, penggerakan,
dan pengawasan yang dikaitkan dengan bidang pendidikan.
Bila kita
perhatikan dari pengertian manajemen di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa
manajemen merupkan sebuah proses pemanfaatan semua sumber daya melalui bantuan
orang lain dan bekerjasama dengannya, agar tujuan bersama bisa dicapai secara efektif,
efesien, dan produktif.
Selanjutnya, Henry Mintzberg,
mengkategorikan peran seorang manajer dan dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis utama, yaitu :
Peran Decisional, membutuhkan
manajer yang merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Peran Interpersonal, memerlukan
manajemen untuk mengarahkaan dan mengawasi karyawan dan organisasi. Peran Informasi adalah, mereka dimana para manajer
memberikan dan mengirimkan informasi.
2.
Fungsi Manajemen Sekolah
Mula-mula
fungsi manajemen banyak ragamnya seperti: merencanakan, mengorganisasi,
menyusun staf, mengarahkan, mengkoordinasi, mengontrol, mencatat dan
melaporkan, dan menyusun anggaran belanja. Kemudian di buat menjadi lebih
sederhana sehingga terdiri dari merencanakan, mengorganisasi, member komando,
mengkoordinasi, dan mengontrol. Selanjutnya Hersey hanya menyebutkan 4 fungsi
saja yaitu : merencanakan, mengorganisasi, memotivasi, dan mengontrol.
fungsi
manajemen pendidikan sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh
Robbin dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu :
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam
bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai
mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan
perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh
para manajer dan para pengelola pendidikan. Sebab perencanaan merupakan bagian
penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan
pendidikan akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan.
Dari uraian
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan perencanaan
merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan
yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin
akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui
kesuksesan yang memuaskan.
2. Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Menurut
Terry pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan
untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Ajaran Islam
senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan segala sesuatu secara
terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak
terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakan oleh kebathilan
yang tersusun rapi.
Organisasi
dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan pada
bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi. Organisasi lebih menekankan
pada pengaturan mekanisme kerja. Dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin dan
bawahan.
Sementara
itu Ramayulis menyatakan bahwa pengorganisasian dalam
pendidikan adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi,
koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam
lembaga pendidikan, baik yang bersifat individual, kelompok, maupun
kelembagaan.
Dari uraian
di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena
pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu
orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah
suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan
dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan
tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi
masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan keterampilan dan
pengetahuan.
3. Fungsi Pengarahan (directing)
Pengarahan
adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi
pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Di dalam
fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi pengarahan,
isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang
memberikan pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang
diberipengarahan adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan.
Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah,
larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah sistem
komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
Dalam
manajemen pendidikan, agar isi pengarahan yang diberikan kepada orang yang diberi
pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah setidaknya
harus memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi,
keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa
perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar
kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan berharap
isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima pengarahan.
Dengan
demikian dapatlah disimpulkan bahwa fungsi pengarahan dalam manajemen
pendidikan adalah proses bimbingan yang didasari prinsip-prinsip religius
kepada rekan kerja, sehingga orang tersebut mau melaksanakan tugasnya dengan
sungguh- sungguh dan bersemangat disertai keikhlasan yang sangat mendalam.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Pengawasan
adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna
menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
sebelumnya. Bahkan Didin dan Hendri menyatakan bahwa dalam pandangan
Islam pengawasan dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang
salah dan membenarkan yang hak.
Dalam
pendidikan pengawasan didefinisikan sebagai proses pemantauan yang
terus menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan secara konsekwen baik
yang bersifat materil maupun spirituil.
3.
Makna Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah
mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. seperti kita
ketahui, tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan
tujuan yang kompleks tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana
yang di maksud.
Manajemen sekolah
mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu
dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan
penilaian.
Perencanaan
meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin di capai, bagaimana mencapai,
berapa lama, berapa orang yang di perlukan, dan berapa banyak biayanya.
Perencanaan itu di buat sebelum suatu tindakan di laksanakan.
Pengorganisasian
diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang terlibat dalam
kerja sama pendidikan tadi. Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak
dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini di bagi untuk
dikerjakan masing-masing anggota organisasi.
Pengkoordinasian
mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah di bagi itu dapat di
kerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menurut aturan
sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan di
sepakati.
Pengarahan
diperlukan agar kegiatan dilakukan bersama itu tetap melalui jalur yang telah
ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya
pemborosan.
Pemantauan
yaitu, suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah
sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan telah mencapai tujuannya, dan
kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu.
Manajemen
pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir system. System adalah
keseluruhan yang terjdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi
dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Masukan (murid)…..> proses
belajar, guru, kurikulum, lingkungan, murid, sarana prasarana organisasi
sekolah ………..> keluaran( lulusan).
Manajemen sekolah
juga dapat di lihatdari segi efektivitas pemanfaatan sumber. Jika menajmen di
lihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan
pendidikan itu sudah mencapai sasaran yang di tetapkan dan apakah
dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan sumber yangdi maksud dapat
berupa manusia, uang, sarana dan prasarana maupun waktu. Upaya harus di cari
dalam pemanfaatan sumber yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
Manajemen
sekolah juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Menajemen sekolah di lihat
dari segi kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana
dengan kemampuan yang dimiliki administrator pendidikan itu, ia dapat
melaksanakan tut wurihandayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso
sung tulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Manajemen sekolah
juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan
kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.
Setiap kali administrator di hadapkan kepada bermacam-macam masalah, dan ia
harus memecahkan masalh itu. Untuk memecahkan masalah tersebut di perlukan
kemampuan dalam mengambil keputusan, yaitu memilih kemungkinan tindakan yang
terbaik dari sejumlah kemugkunan-kemungkinan tindakan yang dapat di lakukan.
Menajemen sekolah
juga dapat di lihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara
sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita
maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang di maksudkan orang lain itu. Jika
dalam kerja sama pendidikan tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerja sama
itu saling tidak mengetahui apa yang dikerjakan atau pa yang di inginkan teman
sekerjanya.
Menajemen sekolah
sering diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang
intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan,
menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan
laporan.
6.
Pentingnya
mempelajari Manajemen Sekolah
Manajemen
bagaimana pun sangat di perlakukan oleh semua organisasi karena tanpa
keberadaanya (manajemen) semua akan sia-sia dan menjadi kendala bagi
tercapainya tujuan organisasi Untuk itu terdapat tiga alasan mengapa
mempelajari manajemen yaitu :
Ø Untuk mencapai
tujuan. Manajemen di perlukan untuk mencapai tujuan organisasi yang sekaligus
tujuan pribadi anggota organisasi.
Ø Untuk
menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Dalam
hal ini manajemen diperlukan untuk menjaga keseimbangan di antara
tujuan-tujuan,sasaran-sasaran,dan kegiatan-kegiatanyang saling bertentangan
dengan pihak yang berkepentingan.
Ø Untuk
mencapai efisiensi dan efiktifitas Suatu hal kerja dapat di ukur dengan banyak
cara yang berbeda.semua itu di lakukan dalam rangka mencapai efisiensi dan
efetivitas.
Stoner mengekemukakan pada tahun
(1996) ada tiga mengapa mempelajari manajemen yaitu sebagai berikut:
Ø Organisasi
memberikan kontribusi pada standar kehidupan umat manusia di dunia dimasa kini.
Ø Organisasi
membangun masa depan yang lebih baik dalam membantu individu-individu untuk
melakukan hal yang sama.
Ø Organisasi
membantu menghubungkan manusia dengan masa lalunya. Organisasi dapat dipandang
sebagai pola hubungan manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dalam pendidikan
formal kepala sekolah dapat berperan sebagai administrator, manajer, dan
supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi,
manajemen, dan supervise. Begitu pula halnya dengan organisasi-organisasi lain
pada hakikatnya melaksanakan ketiga aktivitas tersebut.
Dari segi
bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan langsung
dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata
pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan
Hasan Shadily management berasal dari akar kata to manage yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.
Sementara
manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas
kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif
dengan melalui orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta
Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta:PT Bina
Aksara,1988
Sutomo,dkk,Manajemen sekolah,Semarang:MKU/MKDK-LP3
UNNES,2015
Suryosubroto
B, manajemen pendidikan di sekolah, Jakarta : rineka cipta,
2010.6
http://mpiuika.wordpress.com/2009/10/22/makalah-diskusi-mpi-kelompok-1/(03-09-2016),
jam 16.27
http://alfinfanani.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-manajemen-pendidikan.html
jam 04.21, (03-09-16), jam 20.25